Subscribe in a reader ANALISIS TINGKAT KERUSAKAN BANGUNAN / PANDUAN TENTANG KERUSAKAN SARPRAS UNTUK MENGISI DAPODIK

ANALISIS TINGKAT KERUSAKAN BANGUNAN / PANDUAN TENTANG KERUSAKAN SARPRAS UNTUK MENGISI DAPODIK

Data kerusakan yang terjadi pada sarana dan prasarana di dapodik sangat penting. Data tersebut akan digunakan oleh dinas pendidikan untuk menentukan sekolah yang memang berhak untuk memperoleh bantuan untuk rehab gedung ataun untuk penambahan RKB.

Di bawah ini adalah cara mengetahui dan membuat persentase Analisis
serta cara menghitung kerusakan pada Sarpras untuk mengisi data di
Dapodik Semua Versi.


Sebagaimana pada sarpras (sarana dan prasarana) pada dapodik untuk
mengukur persentase kerusakan ringan, sedang, dan berat masih
belum jelas.


Kami mencoba menyajikan bagaimana metode atau cara menganalisis
kerusakan di bawah ini, silahkan di cermati:
Sebagai tolak ukur untuk mengisi data sarpras di dapodik, Analisis
Tingkat Kerusakan Bangunan lihat panduan di bawah ini:




Hasil gambar untuk Cara Analisis Kerusakan pada sarpras untuk mengisi data Dapodik
SILAHKAN  DOWNLOAD

Tingkat kerusakan yang terjadi pada bangunan dikelompokkan menjadi
: ­
Tingkat kerusakan 0 – 30% : kategori rusak ringan
­ Tingkat kerusakan 30 – 45% : kategori rusak sedang
­ Tingkat kerusakan 45 – 65% : kategori rusak berat
­ Tingkat keruskan > 65% : kategori rusak total
Dengan persentase kerusakan yang telah di input dapat dilihat di
sarprasnya akan seperti gambar di bawah ini :


Hasil gambar untuk Cara Analisis Kerusakan pada sarpras untuk mengisi data Dapodik

Klasifikasi Kerusakan Bangunan dan pembagiannya menjadi :

Hasil gambar untuk Cara Analisis Kerusakan pada sarpras untuk mengisi data Dapodik

Ada beberapa rincian katagori kerusakan diantaranya:
No
Kategori Kerusakan
Kerusakan yang Terjadi
Tindakan yang Dianjurkan
1
Rusak Ringan
Dinding retak halus, kerusakan tidak tembus.
2. Plesteran boleh terkelupas.
3. Plafon dan listplank boleh rusak,
4. Tidak ada kerusakan struktural
Bangunan tidak perlu dikosongkan, hanya perlu
perbaikan kosmetik secara arsitektural agar
daya tahan bangunan tetap terpelihara.
2
Rusak Sedang
Dinding partisi retak tembus atau roboh sebagian.
2. Bagian struktural ( kolom, balok, kuda – kuda)
mengalami kerusakan tetapi masih dapat diperbaiki.
3. Dinding structural ( bangunan tanpa kolom dan balok )
mengalami kerusakan yang masih dapat diperbaiki.
Bangunan perlu dikosongkan dan boleh dihuni
kembali setelah dilakukan perbaikan dan
perkuatan untuk dapat menahan beban gempa.
3
Rusak Berat
Dinding retak tembus dan mengalami perubahan bentuk
atau miring.
2. Bagian struktur ( kolom, balok, kuda – kuda) mengalami
kerusakan yang tidak dapat diperbaiki.
3. Dinding struktural ( bangunan tanpa kolom dan balok )
mengalami kerusakan yang tidak dapat diperbaiki;
4. Pondasi amblas / retak / bergeser
5. Bangunan roboh total
Bangunan harus dikosongkan atau dirobohkan

Di bawah ini merupakan Contoh Klasifikasi Kerusakan Bangunan:
Hasil gambar untuk Cara Analisis Kerusakan pada sarpras untuk mengisi data Dapodik
Hasil gambar untuk contoh kerusakan bangunan

Bagaimana Menentukan tingkat kerusakan sarpras untuk mengisi data
di dapodik?
Jawabannya dengan menggunakan rumus prosentase kerusakan yaitu:
Hasil gambar untuk rumus prosentase kerusakan kerusakan bangunan
Cara Menentukan Tingkat Kerusakan Pada Bagian Kepala
Bangunan :

Hasil gambar untuk rumus prosentase kerusakan kerusakan bangunan
Hasil gambar untuk rumus prosentase kerusakan kerusakan bangunan
Gambar terkait
Demikian metode pengisian sarana dan prasana yang dapat kami
jelaskan semoga dapat memabantu kelancar dalam pengisian data
yang akurat di dapodik sekolah kita
Silahkan share ulang jika panduan ini bermamfaat untuk kita semuanya
Terima kasih


























Sumber : http://bangpung.blogspot.com/2017/08/cara-analisis-kerusakan-pada-sarpras.html
dann http://ops-dapo-dik.blogspot.com/2018/03/metode-analisis-tingkat-kerusakan.html

Komentar